Hari ini kita kembali memperingati Hari Bangkit (HARBA PII) ke 62 yang jatuh pada 4 Mei 2009, pada awal kelahirannya Kebangkitan diterjemahkan sebagai lahirnya kesadaran dan tanggung jawab sebagai Pelajar Islam terhadap agama, nusa dan bangsa. Dimensi Kebangkitan melalui manifestasi semangat 4 Mei akan senantiasa berkembang bersama dinamika bangsa dan tantangan zamannya.
Tatkala Ibu Pertiwi menghadapi beratnya fase perjuangan kemerdekaan Gelora Kebangkitan itu kemudian melahirkan Brigade PII sebagai bagian upaya pertahanan dan pembelaan negara serta menyalurkan tenaga – tenaga muda PII kedalam laskar – laskar perjuangan seperti Laskar Hizbullah dan Laskar Sabilillah.
Dalam menyikapi Ideologi Merah khususnya Komunisme, Pelajar Islam Indonesia dengan semangat 4 Mei-nya memilih bersikap moderat namun kenyataan dalam prakteknya ideologi merah kemudian menjelma dalam tipologi gerakan massa yang konfrontatif, massive dan dekat dengan anarkisme sehingga akhirnya memantik lahirnya Bahaya Merah dan membuat PII harus bangkit dan tegas bersikap, pada tahun 1950 dalam Kongres Pemuda Indonesia di Surabaya PII menolak bergabung dalam Front Pemuda Indonesia lantaran kongres pemuda tersebut menjadi ajang blok – blokan, saling menguasai dan banyak ditunggangi oleh kepentingan kelompok kiri yang dimotori oleh Pesindo Pemuda Rakyat.
Pasca peristiwa 1965 Pelajar Islam Indonesia bersama komponen bangsa lainnya bergerak dalam sebuah Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Islam (KAPPI), “Bangkit” bersama mengawal tiga tuntutan rakyat (Tritura) sebagai Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera).
Arah Kebangkitan PII semakin jelas dan fokus dengan lahirnya Gerakan Amal Sholeh (GAS) dengan slogannya yang terkenal Kembali ke Sekolah, Kembali ke Masjid dan Kembali Ke Kampung, melalui Gerakan Amal Sholeh Pelajar Islam Indonesia bangkit untuk ikut menanggulangi Krisis Moral yang melanda Generasi Muda.
Pelajar Islam Indonesia juga bergiat bangkit dalam pembinaan generasi muda melalui Sistem Pembinaan Potensi Pelajar dan Generasi Muda seperti Leadership Basic Training (LBT), Mental Training (Mentra) dan Perkampungan Kerja Pelajar/Pemuda (PKP).
Pergerakan Pelajar Islam Indonesia dengan pemberdayaan potensi pelajar dan generasi muda yang senantiasa diperjuangkannya berhasil “Bangkit” dan membuka jalan bagi mempersiapkan kader – kader pemimpin masa depan. Keluarga Besar PII kini tersebar dan giat berkarya di berbagai bidang pembangunan, sebagian KB PII juga tampil kedepan sebagai kader – kader partai yang berhasil memberi warna di berbagai Partai Politik. Ditengah tarikan – tarikan politik dan godaan kekuasaan, PII sebagai organisasi pelajar dituntut untuk “Bangkit” menjaga independensi dan tidak larut dalam pragmatisme politik.
Dengan Semangat 4 Mei Pelajar Islam Indonesia harus senantiasa “Bangkit” menjaga “eksistensinya” sebagai organisasi pelajar yang tak pernah berhenti membina dan mempersiapkan kader – kader ummat dan kader – kader pemimpin bangsa yang berkepribadian Islam dan berperadaban Islam.
SELAMAT BER-HARI BANGKIT !!!
(Sumber : HARBA dan PII yang terbangkitkan dari Masa ke Masa)
:D MET HARBA !
BalasHapusMaju Jaya Bersama
BalasHapus